Penggunaan Rem Sepeda MTB
Penggunaan Rem Sepeda MTB - Pada kendaraan apa pun, rem memegang peran yang sangat menentukan keamanan berkendara. Demikian pula pada sepeda, rem bukanlah sekedar aksesoris sepeda biasa, terlebih lagi pada sepeda MTB.
Kualitas rem sepeda yang bagus dan terpasang sempurna merupakan unsur yang harus Anda dipenuhi jika Anda ingin bersepeda atau melakukan penjelajahan dengan tingkat keamanan yang lebih baik.
Faktor lain terkait dengan rem yang juga akan sangat menentukan keamanan Anda bersepeda , yaitu kelihaian atau kepiawaian Anda dalam menggunakan rem sepeda. Bagaimana cara menggunakan rem sepeda MTB sehingga dapat menaikkan tingkat keamanan bersepeda?
Berikut tips untuk Anda.
Gunakan minimal dua jari ketika menekan tuas rem. Sementara itu, tiga jari lainnya digunakan untuk mengontrol sepeda saat pengereman dan menjaga kekuatan genggaman.
Hindari menekan rem depan kuat-kuat. Daya pengereman pada rem depan sangat kuat. Jika rem depan ditekan kuat-kuat, roda depan akan mengunci dan membuat Anda terlempar melewati handlebar. Hindari pula menggunakan rem depan ketika menikung dengan kecepatan tinggi, melalui turunan pendek, dan melintasi medan yang bebatuannya lepas.
Cara terbaik menggunakan rem depan, yaitu dengan menggeser berat badan ke belakang ketika menekan tuas rem. Tujuannya adalah agar tubuh Anda tidak terlempar ke depan.
Apabila rem roda belakang mengunci, yang terjadi sebenarnya sekadar sliding atau selip (skid). Dampaknya tidak sefatal apabila roda depan yang mengunci. Selip hanya berakibat ban menjadi aus dan jika sering terjadi, akan mengurangi daya cengkeram rem. Dampak lain selip adalah akan menyebabkan kerusakan pada jalur atau trek.
Cara terbaik untuk menghentikan laju sepeda adalah menggunakan kombinasi rem depan dan belakang.
Hindari menekan rem terus-menerus ketika melintasi turunan yang panjang. Hal ini akan membuat rem menjadi lebih panas. Hingga akan mengakibatkan rem kehilangan kemampuan untuk menghentikan laju sepeda. Gunakan rem dengan cara “memompa”. Tekan dan lepaskan tuas rem berulang-ulang sepanjang turunan. Cara ini akan membuat rem tetap dalam kondisi dingin dan kecepatan laju sepeda MTB dapat selalu Anda kendalikan.
Pastikan Anda mengenali tuas rem yang mengontrol roda depan. Kebiasaan yang salah dipraktikkan pada sepeda dapat mengakibatkan kejadian hal yang fatal.
Ketahulilah bahwa rem jepit (V-brake) tidak bekerja sebaik rem cakram jika dalam keadaan basah.
Hindari mengerem menjelang melewati rintangan. Sebaliknya, percepatlah laju sepeda Anda untuk melaluinya. Akan tetapi, jika rintangan terlalu tinggi, curam, atau lebar, lebih baik Anda menuntun sepeda Anda.
Ketika mempersiapkan aktivitas bersepeda MTB, jangan lupa untuk selalu memeriksa bantalan rem atau kampas (brakepad). Sebisa mungkin bawalah brakepad cadangan.
Ada banyak sekali rintangan yang akan Anda temui dan harus Anda lewati ketika Anda melakukan penjelajahan menggunakan sepeda MTB. Derajat rintangan bervariasi, mulai dari yang ringan, sedang, hingga berat. Penggunaan rem sepeda MTB yang tepat dapat membuat Anda lebih aman bersepeda.
Kualitas rem sepeda yang bagus dan terpasang sempurna merupakan unsur yang harus Anda dipenuhi jika Anda ingin bersepeda atau melakukan penjelajahan dengan tingkat keamanan yang lebih baik.
Faktor lain terkait dengan rem yang juga akan sangat menentukan keamanan Anda bersepeda , yaitu kelihaian atau kepiawaian Anda dalam menggunakan rem sepeda. Bagaimana cara menggunakan rem sepeda MTB sehingga dapat menaikkan tingkat keamanan bersepeda?
Berikut tips untuk Anda.
Gunakan minimal dua jari ketika menekan tuas rem. Sementara itu, tiga jari lainnya digunakan untuk mengontrol sepeda saat pengereman dan menjaga kekuatan genggaman.
Hindari menekan rem depan kuat-kuat. Daya pengereman pada rem depan sangat kuat. Jika rem depan ditekan kuat-kuat, roda depan akan mengunci dan membuat Anda terlempar melewati handlebar. Hindari pula menggunakan rem depan ketika menikung dengan kecepatan tinggi, melalui turunan pendek, dan melintasi medan yang bebatuannya lepas.
Cara terbaik menggunakan rem depan, yaitu dengan menggeser berat badan ke belakang ketika menekan tuas rem. Tujuannya adalah agar tubuh Anda tidak terlempar ke depan.
Apabila rem roda belakang mengunci, yang terjadi sebenarnya sekadar sliding atau selip (skid). Dampaknya tidak sefatal apabila roda depan yang mengunci. Selip hanya berakibat ban menjadi aus dan jika sering terjadi, akan mengurangi daya cengkeram rem. Dampak lain selip adalah akan menyebabkan kerusakan pada jalur atau trek.
Cara terbaik untuk menghentikan laju sepeda adalah menggunakan kombinasi rem depan dan belakang.
Hindari menekan rem terus-menerus ketika melintasi turunan yang panjang. Hal ini akan membuat rem menjadi lebih panas. Hingga akan mengakibatkan rem kehilangan kemampuan untuk menghentikan laju sepeda. Gunakan rem dengan cara “memompa”. Tekan dan lepaskan tuas rem berulang-ulang sepanjang turunan. Cara ini akan membuat rem tetap dalam kondisi dingin dan kecepatan laju sepeda MTB dapat selalu Anda kendalikan.
Pastikan Anda mengenali tuas rem yang mengontrol roda depan. Kebiasaan yang salah dipraktikkan pada sepeda dapat mengakibatkan kejadian hal yang fatal.
Ketahulilah bahwa rem jepit (V-brake) tidak bekerja sebaik rem cakram jika dalam keadaan basah.
Hindari mengerem menjelang melewati rintangan. Sebaliknya, percepatlah laju sepeda Anda untuk melaluinya. Akan tetapi, jika rintangan terlalu tinggi, curam, atau lebar, lebih baik Anda menuntun sepeda Anda.
Ketika mempersiapkan aktivitas bersepeda MTB, jangan lupa untuk selalu memeriksa bantalan rem atau kampas (brakepad). Sebisa mungkin bawalah brakepad cadangan.
Ada banyak sekali rintangan yang akan Anda temui dan harus Anda lewati ketika Anda melakukan penjelajahan menggunakan sepeda MTB. Derajat rintangan bervariasi, mulai dari yang ringan, sedang, hingga berat. Penggunaan rem sepeda MTB yang tepat dapat membuat Anda lebih aman bersepeda.
Post a Comment for "Penggunaan Rem Sepeda MTB"