Mengenal Batu Akik Darah (Red Carnelian Blood)
Mengenal Batu Akik Darah (Red Carnelian Blood) - Batu Akik Darah di Luar negeri dikenal dengan nama Red Carnelian Blood yang merupakan jenis batuan Carnelian dimana batu ini berwarna merah darah sehingga Di Indonesia disebut dengan Batu Akik Darah. Bicara tentang cincin batu akik di Indonesia, selain ada nilai artistiknya, terkadang juga ada unsur kisah dan misterinya. Termasuk pada batu Akik Darah, yang dari namanya saja sudah memberi kesan unik.
Nama batu Akik Darah sebenarnya lebih mengacu pada karakteristiknya yang mempunyai corak warna merah seperti layaknya tetesan darah. Batu ini adalah satu dari sekian banyak varian batu Akik yang tak terhitung jumlahnya.
Berdasarkan catatan sejarah, batu Akik sudah ditemukan sejak tiga ribu tahun yang lalu. Artinya, dia sudah banyak dipakai oleh manusia bahkan pada era sebelum Masehi. Dilihat dari kandungan yang ada di dalamnya, batu yang juga sering diistilahkan dengan sebutan Agate ini tersusun dari silika, dimana sebagian besar di antaranya adalah quartz. Quartz merupakan nama lain dari kuarsa, yaitu kristal mineral yang terbentuk dari penyatuan silikon dan oksigen.
Batu Akik merupakan kuarsa yang banyak dipakai untuk dibuat perhiasan, dan sebagian diantaranya cukup langka serta sulit ditemukan. Karena karakteristiknya yang memiliki daya tahan bagus dan tidak mudah rusak, ditambah lagi dengan keindahan yang dimilikinya, orang kemudian memperlakukan jenis batu Akik sebagai permata.
Seiring perjalanan sejarah umat manusia, pandangan terhadap nilai batu Akik mengalami perkembangan. Orang melihat corak warna khas yang unik, serta mendalami sifat-sifat unik yang dimiliki Akik tertentu sehingga muncul berbagai cerita terkait batu tersebut.
Karena begitu banyaknya jenis Akik yang ada di dunia ini, masing-masing juga memiliki nama yang unik. Nama tersebut biasanya diberikan bersadarkan kemauan dan pengetahuan yang dipunya oleh pemilik atau penemunya. Sehingga tidak jarang, lain daerah bisa lain pula penyebutan nama sebuah batu Akik, walau sebetulnya benda yang dimaksud adalah sama.
Batu Akik Darah
Batu Akik Darah juga memiliki sejarah sendiri kenapa memiliki nama unik seperti itu. Nama batu Akik Darah, selain didasarkan pada bentuk fisiknya, juga memiliki cerita yang terselip di balik namanya.
Keterangan foto: Batu Red Carnelian Blood yang sedang di lelang di Group Fb. Jika tertarik, silahkan ikuti lelang tersebut harga mulai dari 150 ribu.
Bagi masyarakat Yunani, batu ini disebut Heliotrope, dan pada masa perang banyak digunakan sebagai benda keberuntungan. Batu ini identik dengan mitos mampu menghentikan pendarahan saat prajurit terluka di medan pertempuran. Lain lagi dengan cerita yang muncul berdasarkan sejarah agama Kristen, dimana ada yang mengisahkan bahwa warna merah pada batu ini berasal dari tetesan darah Yesus ketika disalib.
Tapi ini adalah soal kepercayaan. Jadi, sebaiknya orang menyikapi cerita-cerita di atas dengan bijak.
Jika dilihat dari bobot kualitas kekerasannya, batu Akik Darah termasuk batu berdaya tahan sedang. Level kekerasannya berada pada tingkat 6 hingga 7 Mohz. Skala Mohz adalah pengukuran kekerasan standard untuk bebatuan, dimana level maksimalnya adalah sepuluh. Dengan tingkat kekerasan ini, batu Akik Darah lebih keras daripada porselin. Jika dia digosokkan pada porselin, maka akan bisa menggoresnya. Salah satu unsur yang membuat batu Akik Darah cukup kuat, karena dia juga memiliki kandungan besi.
Batu Akik Darah hanya bisa ditemukan di beberapa negara seperti India, Brazil, Australia, Amerika Serikat, dan Indonesia. Di wilayah Nusantara, pusatnya ada di aliran sungai lereng Gunung Slamet, di antara Brebes dan Banyumas. Namun karena permintaan akan Batu Akik semakin meningkat, persediaannya jadi semakin berkurang sehingga mengakibatkan harganya menjadi lebih mahal.
Seperti halnya Akik pada umumnya, batu Akik Darah juga dipercaya memiliki khasiat. Karena sifatnya yang dingin dan sejuk, dia dipercaya dapat melancarkan sirkulasi aliran di pembuluh darah, yang pada akhirnya bisa memberi dampak emosi yang positif bagi pemakainya.
Demikianlah info tentang batu akik darah, silahkan baca juga info batu ruby yang mirip dengan batu akik darah.
Nama batu Akik Darah sebenarnya lebih mengacu pada karakteristiknya yang mempunyai corak warna merah seperti layaknya tetesan darah. Batu ini adalah satu dari sekian banyak varian batu Akik yang tak terhitung jumlahnya.
Berdasarkan catatan sejarah, batu Akik sudah ditemukan sejak tiga ribu tahun yang lalu. Artinya, dia sudah banyak dipakai oleh manusia bahkan pada era sebelum Masehi. Dilihat dari kandungan yang ada di dalamnya, batu yang juga sering diistilahkan dengan sebutan Agate ini tersusun dari silika, dimana sebagian besar di antaranya adalah quartz. Quartz merupakan nama lain dari kuarsa, yaitu kristal mineral yang terbentuk dari penyatuan silikon dan oksigen.
Batu Akik merupakan kuarsa yang banyak dipakai untuk dibuat perhiasan, dan sebagian diantaranya cukup langka serta sulit ditemukan. Karena karakteristiknya yang memiliki daya tahan bagus dan tidak mudah rusak, ditambah lagi dengan keindahan yang dimilikinya, orang kemudian memperlakukan jenis batu Akik sebagai permata.
Seiring perjalanan sejarah umat manusia, pandangan terhadap nilai batu Akik mengalami perkembangan. Orang melihat corak warna khas yang unik, serta mendalami sifat-sifat unik yang dimiliki Akik tertentu sehingga muncul berbagai cerita terkait batu tersebut.
Karena begitu banyaknya jenis Akik yang ada di dunia ini, masing-masing juga memiliki nama yang unik. Nama tersebut biasanya diberikan bersadarkan kemauan dan pengetahuan yang dipunya oleh pemilik atau penemunya. Sehingga tidak jarang, lain daerah bisa lain pula penyebutan nama sebuah batu Akik, walau sebetulnya benda yang dimaksud adalah sama.
Batu Akik Darah
Batu Akik Darah juga memiliki sejarah sendiri kenapa memiliki nama unik seperti itu. Nama batu Akik Darah, selain didasarkan pada bentuk fisiknya, juga memiliki cerita yang terselip di balik namanya.
Keterangan foto: Batu Red Carnelian Blood yang sedang di lelang di Group Fb. Jika tertarik, silahkan ikuti lelang tersebut harga mulai dari 150 ribu.
Bagi masyarakat Yunani, batu ini disebut Heliotrope, dan pada masa perang banyak digunakan sebagai benda keberuntungan. Batu ini identik dengan mitos mampu menghentikan pendarahan saat prajurit terluka di medan pertempuran. Lain lagi dengan cerita yang muncul berdasarkan sejarah agama Kristen, dimana ada yang mengisahkan bahwa warna merah pada batu ini berasal dari tetesan darah Yesus ketika disalib.
Tapi ini adalah soal kepercayaan. Jadi, sebaiknya orang menyikapi cerita-cerita di atas dengan bijak.
Jika dilihat dari bobot kualitas kekerasannya, batu Akik Darah termasuk batu berdaya tahan sedang. Level kekerasannya berada pada tingkat 6 hingga 7 Mohz. Skala Mohz adalah pengukuran kekerasan standard untuk bebatuan, dimana level maksimalnya adalah sepuluh. Dengan tingkat kekerasan ini, batu Akik Darah lebih keras daripada porselin. Jika dia digosokkan pada porselin, maka akan bisa menggoresnya. Salah satu unsur yang membuat batu Akik Darah cukup kuat, karena dia juga memiliki kandungan besi.
Batu Akik Darah hanya bisa ditemukan di beberapa negara seperti India, Brazil, Australia, Amerika Serikat, dan Indonesia. Di wilayah Nusantara, pusatnya ada di aliran sungai lereng Gunung Slamet, di antara Brebes dan Banyumas. Namun karena permintaan akan Batu Akik semakin meningkat, persediaannya jadi semakin berkurang sehingga mengakibatkan harganya menjadi lebih mahal.
Seperti halnya Akik pada umumnya, batu Akik Darah juga dipercaya memiliki khasiat. Karena sifatnya yang dingin dan sejuk, dia dipercaya dapat melancarkan sirkulasi aliran di pembuluh darah, yang pada akhirnya bisa memberi dampak emosi yang positif bagi pemakainya.
Demikianlah info tentang batu akik darah, silahkan baca juga info batu ruby yang mirip dengan batu akik darah.
Post a Comment for "Mengenal Batu Akik Darah (Red Carnelian Blood)"