Contoh Percakapan Singkat Berisi Kritikan dan Pujian
Berikut ini ada berapa contoh percakapan singkat yang mengandung unsur kritikan dan pujian.
Percakapan yang berisi kritikan
Rani: Kamu dapet berapa?
Tina: Aku dapet 7. Kalau kamu berapa?
Rani: Aku 9.
Tina: Wah, hebat kamu. Aku kalah.
Rani: Nilai segitu juga sudah cukup bagus. Coba kalau kamu lebih rajin belajar lagi, pasti nilai kamu bisa lebih tinggi dari itu.
Tina: Iya juga sih. Akhir-akhir ini memang aku jarang belajar.
Reza: Wah, HP Baru ya?
Irfan: Iya NIH.
Reza: Beli berapa?
Irfan: Dua jutaan.
Reza: Mahal ya.
Irfan: Habisnya beli yang mura cepet rusak. Jadi, beli yang bagus sekalian.
Reza: Itu kan HP mahal. Kalau menurut aku sih kalau HP baru begitu, apalagi harganya mahal, kamu jangan sering-sering nunjukin HP kamu di kelas. Bukannya aku iri sih, ini biar kamu tidak dianggap pamer.
Irfan: Oh, begitu ya. Aku tidak kepikiran sampai ke situ.
Dea: Nia, tadi Pak Guru menerangkan apa sih?
Nia: Memangnya kamu tidak memperhatikan?
Dea: Hehehe…. Tadi aku mendengarkan sambil menulis cerita.
Nia: Tadi itu Pak Guru menerangkan tentang sejarah demokrasi Indonesia.
Dea: Oh.
Nia: Makanya kalau guru lagi menerangkan, kamu dengarkan baik-baik, biar kamu paham apa yang guru terangkan.
Dea: Habisnya tadi aku ngantuk, jadinya aku menulis saja biar tidak mengantuk.
Percakapan yang berisi pujian
Ria: Wah, bagus sekali puisi kamu!
Tia: Jangan berlebihan gitu ah.
Ria: Beneran kok, pilihan katanya bagus. Ini beneran kamu yang bikin?
Tia: Iya. Kok kayak nggak percaya gitu?
Ria: Habisnya sajak yang kamu bikin sangat indah. Kamu kayaknya ada bakat nih jadi penyair.
Tia: Bisa Aja Kamu.
Ria: Kamu apanya Chairil Anwar?
Tia: Aku orang yang sebangsa dengan Chairil Anwar.
Ria: Itu sih nggak usah ditanya. Tapi, memang sih puisi kamu bagus. Berapa nih harganya?
Tia: Itu nggak dijual.
Loading...
Dea: Ani, coba lihat tas baruku.
Ani: Bagus banget. Beli di mana?
Dea: Oh, ini dikasih sama paman. Kalau kamu mau beli, kamu bisa pesan sama aku.
Dea: Kata pamanku sih Rp50.000.
Ani: Wah, cukup murah! Tas aku yang Rp75.000 malah kalah bagus dari tas kamu.
Dea: Itu juga bagus kok.
Ibu: Adi, sini makan dulu. Sini mama suapin seperti biasa.
Adi: Tidak usah, Bu. Adi sudah belajar makan sendiri. Kali ini Adi tidak mau disuapin.
Ibu: Wah, pintarnya anak ibu.
Beni: Ibu, aku cuma juara 2.
Ibu: Tidak apa-apa sayang. Juara 2 juga ibu bangga.
Beni: Tapi, aku tadi bisa kok jadi juara 1, cuma pertanyaan terakhir aku terlalu buru-buru.
Ibu: Oh. Sayang, kamu memang pintar kok. Buktinya kamu bisa masuk tiga besar.
Adi: Ibu, tadi makanannya enak sekali.
Ibu: Ibu senang kalau kamu enak makannya.
Adi: Nanti masak yang enak lagi ya, Bu.
A: Teman-teman, lihat nih smartphone baru aku.
B: Wah, bagus sekali! Pasti mahal ya?
C: Iya, bagus sekali. Itu kan smartphone terbaru.
A: Iya dong. Ini smartphone terbaru, harganya sangat mahal.
B: Berapa?
A: Aku bilangin harganya, nanti kamu kaget lagi.
C: Berapa memangnya?
A: Pokoknya, jumlah harga HP kalian berdua, masih lebih mahal smartphone ini.
B: Ah, sombong Kamu.
R: Dari tadi baca buku melulu.
T: Iya nih, kan sebentar lagi kita ada ulangan.
R: Kamu kan sudah pintar. Tidak belajar juga pasti nilainya bagus.
T: Jadi, kalau tidak belajar berarti sudah pintar ya?
R: Kalau sudah pintar buat apa belajar?
T: Berarti kamu sudah pintar ya? Kok kamu tidak belajar?
R: Hehe…. Kalau aku sih karena malas.
T: Huh.
R: Lanjut saja deh kamu belajar, jangan sepertiku. Aku percaya kalau kamu itu anak pintar.
T: Terima Kasih.
R: Nanti ulangan kamu bantuin aku ya.
T: Huh. Memuji karena ada maunya.
Loading...
Demikian contoh percakapan tentang kritikan dan pujian.
Percakapan yang berisi kritikan
Rani: Kamu dapet berapa?
Tina: Aku dapet 7. Kalau kamu berapa?
Rani: Aku 9.
Tina: Wah, hebat kamu. Aku kalah.
Rani: Nilai segitu juga sudah cukup bagus. Coba kalau kamu lebih rajin belajar lagi, pasti nilai kamu bisa lebih tinggi dari itu.
Tina: Iya juga sih. Akhir-akhir ini memang aku jarang belajar.
Reza: Wah, HP Baru ya?
Irfan: Iya NIH.
Reza: Beli berapa?
Irfan: Dua jutaan.
Reza: Mahal ya.
Irfan: Habisnya beli yang mura cepet rusak. Jadi, beli yang bagus sekalian.
Reza: Itu kan HP mahal. Kalau menurut aku sih kalau HP baru begitu, apalagi harganya mahal, kamu jangan sering-sering nunjukin HP kamu di kelas. Bukannya aku iri sih, ini biar kamu tidak dianggap pamer.
Irfan: Oh, begitu ya. Aku tidak kepikiran sampai ke situ.
Dea: Nia, tadi Pak Guru menerangkan apa sih?
Nia: Memangnya kamu tidak memperhatikan?
Dea: Hehehe…. Tadi aku mendengarkan sambil menulis cerita.
Nia: Tadi itu Pak Guru menerangkan tentang sejarah demokrasi Indonesia.
Dea: Oh.
Nia: Makanya kalau guru lagi menerangkan, kamu dengarkan baik-baik, biar kamu paham apa yang guru terangkan.
Dea: Habisnya tadi aku ngantuk, jadinya aku menulis saja biar tidak mengantuk.
Percakapan yang berisi pujian
Ria: Wah, bagus sekali puisi kamu!
Tia: Jangan berlebihan gitu ah.
Ria: Beneran kok, pilihan katanya bagus. Ini beneran kamu yang bikin?
Tia: Iya. Kok kayak nggak percaya gitu?
Ria: Habisnya sajak yang kamu bikin sangat indah. Kamu kayaknya ada bakat nih jadi penyair.
Tia: Bisa Aja Kamu.
Ria: Kamu apanya Chairil Anwar?
Tia: Aku orang yang sebangsa dengan Chairil Anwar.
Ria: Itu sih nggak usah ditanya. Tapi, memang sih puisi kamu bagus. Berapa nih harganya?
Tia: Itu nggak dijual.
Loading...
Dea: Ani, coba lihat tas baruku.
Ani: Bagus banget. Beli di mana?
Dea: Oh, ini dikasih sama paman. Kalau kamu mau beli, kamu bisa pesan sama aku.
Ani: Malah promosi nih orang. Berapa memangnya?
Dea: Kata pamanku sih Rp50.000.
Ani: Wah, cukup murah! Tas aku yang Rp75.000 malah kalah bagus dari tas kamu.
Dea: Itu juga bagus kok.
Ibu: Adi, sini makan dulu. Sini mama suapin seperti biasa.
Adi: Tidak usah, Bu. Adi sudah belajar makan sendiri. Kali ini Adi tidak mau disuapin.
Ibu: Wah, pintarnya anak ibu.
Beni: Ibu, aku cuma juara 2.
Ibu: Tidak apa-apa sayang. Juara 2 juga ibu bangga.
Beni: Tapi, aku tadi bisa kok jadi juara 1, cuma pertanyaan terakhir aku terlalu buru-buru.
Ibu: Oh. Sayang, kamu memang pintar kok. Buktinya kamu bisa masuk tiga besar.
Adi: Ibu, tadi makanannya enak sekali.
Ibu: Ibu senang kalau kamu enak makannya.
Adi: Nanti masak yang enak lagi ya, Bu.
A: Teman-teman, lihat nih smartphone baru aku.
B: Wah, bagus sekali! Pasti mahal ya?
C: Iya, bagus sekali. Itu kan smartphone terbaru.
A: Iya dong. Ini smartphone terbaru, harganya sangat mahal.
B: Berapa?
A: Aku bilangin harganya, nanti kamu kaget lagi.
C: Berapa memangnya?
A: Pokoknya, jumlah harga HP kalian berdua, masih lebih mahal smartphone ini.
B: Ah, sombong Kamu.
R: Dari tadi baca buku melulu.
T: Iya nih, kan sebentar lagi kita ada ulangan.
R: Kamu kan sudah pintar. Tidak belajar juga pasti nilainya bagus.
T: Jadi, kalau tidak belajar berarti sudah pintar ya?
R: Kalau sudah pintar buat apa belajar?
T: Berarti kamu sudah pintar ya? Kok kamu tidak belajar?
R: Hehe…. Kalau aku sih karena malas.
T: Huh.
R: Lanjut saja deh kamu belajar, jangan sepertiku. Aku percaya kalau kamu itu anak pintar.
T: Terima Kasih.
R: Nanti ulangan kamu bantuin aku ya.
T: Huh. Memuji karena ada maunya.
Loading...
Demikian contoh percakapan tentang kritikan dan pujian.
Post a Comment for "Contoh Percakapan Singkat Berisi Kritikan dan Pujian"